Saya dan ust Hilal (ayah pasien) langsung menuju Rumah Sakit dan Putri tercintanya sudah kritis, asap oksigen menyembur dari selang oksigen diwajahnya. Tanpa basa-basi saya letakan tangan di dadanya, saya baca al fatihah, Al Araaf 97-99,117-122) Yunus 81-82 dan Taha 69 kemudian Al Ikhlas, Al Falaq dan Annas ditiupkan ke tangan lalu diusapkan ke dadanya.
"Ini jin keturunan, atau dari ilmu yang antum pelajari" ujar saya ke ayahnya. Coba baca ikrar ini, untuk memutus seluruh perjanjian dan ikatan dengan syaitan yang barangkali pernah terjadi.
Ayah dan ibu pasien bergantian membacakan ikrar yang saya save di draft bb saya;
Audzubillahiminassayyitoon
Ya Allah wahai rabb yang maha gagah perkasa, lindungilah kami dari kejahatan seluruh mahlukMu.
Ya Allah wahai engkau yang maha menyaksikan, saksikan ikrar kami!
Bahwasannya malam ini, di belahan bum ini, dibawah langitMu ini...
Kami, mewakili keluarga kami, leluhur kami dan seluruh keturunan kami, dengan kalimah basmalah;
Bismillaahirrahmaanirrahii
Kami putuskan seluruh perjanjian, ikatan-ikatan, sumpah antara kami dan bangsa jin baik sadar atau pun tidak...
Ya Allah yang maha mengambil sumpah, ambilah sumpah kami!
Dengan memohon kekuatan dan perlindungan kami ikrarkan, kami nyatakan bahwasannya iblis dan seluruh balatentaranya adalah musuh kami!
Ya Rabb, oleh karena kami telah bersumpah diatas namaMu, maka masukanlah kami kedalam bentengMu yang kokoh, lindungilah saat kami lalai, bimbing kami dan ampuni kami saat kami melakukan maksiat lagi.
Jangan matikan kami sebelum kami mampu bertaubat bertaubat,
Jangan matikan kami kecuali dlm keadaan khusnul khatimah, atau syahid dijalanMu, membela agamaMu atau memerangi musuhMu.
Allahuakbar!!!
Kemudian saya buka tabung oksigennya, dan saya bacakan al Mulk 1-11. Lalu saya ajak anak itu untuk baca 3 surah terakhir mengikuti saya, dan dia Ikuti dengan sempurna.
Setelah itu saya tanyakan kepada Nafisha, apa yang dirasa dan dia menatap kakinya; "Sakit di kaki" dan saya lihat memang kejang dikedua pergelangannya dan agak biru. Lalu saya Usap kedua kakinya satu persatu dan anak ini bilang sudah tidak sakit lagi.
Setelah itu saya tanya, bagaimana dadanya?
"Udah agak enakan" katanya.
Lalu saya bimbing membacakan 3Qul ditiupkan ketangan dan diusap keseluruh tubuh.
"Coba, telentang" dan dia telentang.
"Tadi tidak bisa telentang" kata ibunya sambil mengusap air matanya.
"Ya artinya sudah betul-betul membaik" Tukas saya.
"Masih ada yang terasa gak de?" saya tanya lagi.
"Ada disini" kata Nafisha sambil memegang dada sebelah kirinya.
Lalu saya dekatkan ibu jari ke tempat dimana Nafisha meletakan jarinya, lalu saya bacakan Al Hasyr 21-24 dengan penuh percaya diri dan agak keras dan tidak mempedulikan suster dan dokter yang pekerjaannya diambil alih
"Hufffh.." saya kemudian meniup dadanya tadi. "Masih ada?" saya tanya dengan percaya diri.
"Masih" kata nafisha.
"Apa surah kesukaannya nafish?"
"Idazaa.." katanya.
Lalu saya bacakan surah An Nashr dari awal sampai akhir seindah yang saya bisa.
"Nafish, ada marah hari ini?" tanya saya.
"Iyah" katanya sambil senyum malu.
"Mau ga maafin? Nanti om kasih hadiah? Mau sembuh ga?" tanya sya lagi.
"Iyah" kata nafis sambil senyum.
Akhirnya saya ulang lagi, dan ditiupkan lagi.
Subhanallah anak itu sembuh dan bangun dari baringannya.
Allahuakbar!!!
Inti dari ruqyah anak, upayakan dia terlibat dengan bahasa dia dan ayat yang ia senangi. Alhamdulillah, malam itu juga nafish pulang bareng kami.
Semoga bisa diambil Hikmahnya
Subhanallah....
BalasHapusalhamdulilahirobilalamin
BalasHapus