Dagang mah sampingan
Dekat rumah orangtua saya ada toko listrik, Terkenal murahnya, Terkenal pula ramahnya. Yang jualan anak dan bapak, Selalu senyum pada pembeli, Ga peduli berapa yang dibeli
Suatu ketika ayah saya punya kabel roll, Gulungan kabel panjang 10 meter itu, Yang mendadak ga bisa nyala. Diutak-atik tetap ga bisa nyala. Walhasil solusinya cuma Lem Biru : Lempar Beli yang Baru
Jadi ayah saya datang kesana, Mau beli kabel roll baru
- A, Beli kabel roll yang bagus ya
+ Ini pak pilihannya, Ada yang 50rb, Ada yang 60rb. Tapi saya saranin sih yang 50rb aja buat dirumah. Yang 60rb mah biasanya buat yang pemakaiannya terus-terusan
Heran ayah saya, Baru sekarang nemu tukang dagang malah nyuruh beli yang murah ?!
- Yaudah yang 50rb itu A, Buat gantiin yang dirumah, Rusak tau-tau ga bisa nyambung ke listrik
+ O gitu pak ? Yaudah gausah beli dulu, Bawa kesini aja, Saya liat dulu, Barangkali bisa saya benerin
Tambah heran ayah saya. Udah nyuruh beli yang murah, Sekarang malah nyuruh gausah beli ?!
Akhirnya acara beli kabel roll baru itu gagal. Kabel roll yang lama dibawa kesana, Diperbaiki 1/2 jam...
Dan digratiskan !
Pedagang macam ini sekarang sudah sulit dijumpai. Mereka dagang dengan niat utama menolong : Menolong orang mendapatkan kebutuhannya, Menolong orang mendapat harga murah, Menolong orang yang kesulitan, Dan segala bentuk pertolongan lainnya yang bisa mereka berikan
Dan karena mereka menolong orang lain, Maka janji Allah berlaku atas mereka
"Barangsiapa yang menolong Allah, Pasti Allah akan menolong kalian !"
Pulang dari sana, Ayah saya jadi duta tidak resmi toko listrik baik hati itu. Semua orang disuruhnya kesana kalau butuh alat listrik, Beliau promosikan kemana-mana, Dengan ekspresi yang insyaAllah pasti menarik orang
Dan AlhamdulIllah sebelum ayah saya promosikan, Toko itu memang sudah ramai. Sudah banyak pembeli yang jadi iklan berjalan bagi toko itu, Yang terkesan pada kebaikannya
Hasil dari cara jualan mereka yang unik adalah dagangannya laris, Dan Entah ikhlas atau tidak, Hidup keduanya InsyaAllah tenteram. Terlihat dari wajah anak dan bapak tersebut yang damai, Selalu tersenyum, Nampak tak ada beban
Kalau lebih banyak pedagang seperti mereka, Hidup ini indah, Pembeli tidak kuatir ditipu baik harga maupun kualitas, Dan pedagang senang usaha untuk beriklan jauh berkurang, Pun tak perlu saling menjatuhkan sesama pedagang atau menjelekkan produk orang lain.
-Fathi Yazid-
Belum ada komentar untuk "Dagang Mah Sampingan"
Posting Komentar