Pada saat itu NU memperjuangkan Islam, betapa sedih saya bila kemudian NU menjadi pelindung minoritas dengan mengedepankan pluralisme.
Saya Heran mengapa apa yang ditanamkan oleh KH. Hasyim Ashari dan dirawat sedemikian baik oleh Kyai Wahid Hasyim, diacak-acak oleh cucu dan putera beliau.
Saya memang hanya bisa menyesali semuanya.
Komentar: (mengutip sebuah berita)
Luthfi Bashori
• Aww. Munas NU di Kempek Cirebon. Masya Allah. Salib ada di-mana2.
Tiba-tiba, kemarin siang ada forward-an SMS yang masuk ke HP saya, kiriman dari seorang teman yang aktif dalam struktural NU sebagai berikut :
Aww. Munas NU di Kempek Cirebon. Masya Allah. Salib ada di-mana2. Di depan masjid sangat mencolok Posko Kesehatan lengkap dg ambulan salib UKRIDA. Di kamar2 mandi juga banyak salib. Konon KM2 itu dibangun oleh pihak salib. Anehnya Rais Am tetap diam seribu bhs. Pdhal Rapat PBNU tlh menetapkan NU tdk boleh memakai sponsor salib utk kegiatan apa pun. NU mau dikemanakan? Www Ali Mustafa Yaqub.
Secara spontan, SMS itu saya beri komentar ringan : `KEBETULAN PANITIANYA ORANG-ORANG NU NASRANI`, dan saya kirim kepada beberapa tokoh NU yang saya kenal, maka ada beberapa respon SMS yang masuk ke HP saya, antara lain:
BP. SELAMET EFENDI YUSUF : Ha ha ha. Saya ikut salah Kiai, karena saya tdk teliti, tidak tahu ttg itu. Sy justru tahu dari Kiai Ali Mushtofa menjelang pulang ke Jakarta. Astaghfirullah.
SAYA : Pak Nusron Wahid pun semakin `mendewa2kan` teman2nya yg Nasrani dalam banyak statemennya, jadi ada juga GP ANSHOR NASRANI. Pak, sudah demikian parahkah kondisi di tubuh NU saat ini ? Saya mufaraqah dari NU nya Gus Dur dan Said Agil Siraj. Saya lebih memilih NU nya KH. Hasyim Asy`ari.
http://www.nahimunkar.com/munas-nu-kempek-2012/
MUNAS NU KEMPEK 2012
Luthfi Bashori Aww. Munas NU di Kempek Cirebon. Masya Allah. Salib ada di-mana2….
NAHIMUNKAR.COM
o
Ibnu Dawam Aziz: Bagaimana saya tidak bersedih, organisasi Islam terbesar di Negeri ini (NU) yang dulu dengan gigih memperjuangan syariat Islam untuk membangun peradaban Islam, sekarang sudah takut menjadi orang Islam. Bahkan berbicara tentang Islam pun sudah tidak berani.
Sangat menyedihkan, seorang Ketua GP Ansor (Nusron Wahid, red NM), bisa bicara: diatas kitab suci masih ada Konstitusi.
Mengapa dinamakan GP. ANSOR yang diharapkan mampu mereprsentasikan Kaum Ansor di Madinah yang menjadi tulang punggung kaum Muhajirin, kini justru berbicara untuk kepentingan Islam pun tidak berani.
o
Komentar: Yang paling mencengangkan justru, bagaimana orang sesat seperti Said Agiel Siradj bisa menjadi Ketua Umum PB NU dan memimpin tujuh puluh juta muslimin dari kalangan Ahlussunnah wal-jamaah (ASWAJA) ?, kata Ust Yusuf Usman Baisa.
http://www.nahimunkar.com/said-agiel-siradj-tokoh-sesat…/
Said Agiel Siradj Tokoh Sesat Wihdatul-Wujud
Yang paling mencengangkan justru, bagaimana…
NAHIMUNKAR.COM
***
Ibnu Dawam Aziz: NU dan Muhammadiyah, memang merupakan sasaran yang digarap extra intensif dalam Program Kristenisasi Pater Beek, melalui de Islamisasinya Ali Moertopo, kebetulan saya secara tidak sengaja mendapat kesempatan untuk membaca tuntas dokumen Gereja/CSIS yang memadukan de Islamisasi dengan Kristenisasi. Semula saya anggap berita bohong, tapi 20 tahun kemudian, apa yang saya baca waktu 20 tahun yang lalu terbukti. Kiranya Allah pernah menuntun saya untuk tersesat bertemu dengan salah seorang aktifis Neo Pantekosta, saat saya bertandang urusan bisnis ke teman saya yang pendeta. Pada saat teman saya ke Bank meninggalkan saya sendiri dirumahnya, datanglah kakak ipar pendeta teman saya yang dia adalah aktivis Neo Pantekosta sebetulnya saya belum mengenal dia dan dia juga belum mengenal saya. Tapi karena dia menganggap saya bagian dari mereka, dan pada umumnya manusia dia ingin menunjukkan bahwa dia banyak tahu masalah, maka dia beberkan apa yang dia lakukan dengan bangga, setelah saya korek ternyata Dokumen yang saya baca 20 tahun yang lalu telah berhasil. NU , Muhammadiyah dan IAIN dulu/ sekarang UIN adalah sasaran prioritas de Islamisasi. Islam Liberal itu berangkat dari IAIN dengan basis utama jurusan Ushuluddin.
o
Ibnu Dawam Aziz: Kalau saya beberkan bagaimana point-point yang saya baca dari Dokumen CSIS saat itu ( Th. 70 an ) berkaitan dengan kritenisasi./de Islamisasi.
Point pertama dikatakan >Umat Islam adalah sebuah kekuatan yang tidak mungkin dilawan secara terang-terangan, akan tetapi hanya bisa dibenturkan dengan kekuatan Islam sendiri.
Point ke dua .> Kuasai Organisasi Islam terbesar di Indonesia..
Ponit ke tiga > kelemahan Organisasi Islam adalah dalam hal financial. Meng intervensi organisasi Islam secara langsung juga tidak mungkin, akan tetapi menguasai personil pengurus Organisasi Islam melalui terobosan financial adalah pintu masuknya. dan banyak lagi langkah-langkah yang harus dilakukan termasuk harus menguasai pusat Kaderisasi Islam, saat itu yang ada dalam agenda yang tertulis dengan jelas adalah kuasai IAIN dan penghapusan PGAN.
Komentar: Semua sudah dilaksanakan ternyata. PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) sudah dihapus th 1990-an (?). IAIN /UIN/STAIN dll sudah dijadikan ajang pemurtadan (Baca buku: Ada Pemurtadan di IAIN karya Hartono Ahmad Jaiz, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta). Ormas Islam terbesar sudah ditlikung, seperti yg sedang kita bicarakan ini. Lantas apalagi Pak? Syukron

o
Ibnu Dawam Aziz: Point pertama sudah ada diambang mata. Umat Islam harus dibenturkan sesama Islam.
Komentar: Sambil memelihara dan menggedekan yg sesat2. nanti tempo2 kalo ada kasus yang perlu ditutupi, lalu pura2 yg sesat itu digebuk, hingga Umat Islam terutama tokoh abal2 nyuara keras seolah membela Islam, hingga perhatian Umat Islam tertuju ke sana. Aman dah kasus yang hampir kebongkar tsb telah berhasil ditutupi dan orang pun lupa.
Ibnu Dawam Aziz: Saya masih ingat, saat itu Ayahanda Alm. memprediksikan mereka akan memggunakan masalah khilafiah untuk membenturkan NU dengan Muhammadiyah dan PERSIS. Maka langkah yang ditempuh adalah meminimalisir masalah khilafiah, saat itu kata Syiah dan Ihwanulmuslimin belum terpikirkan sama sekali. Islam liberal Juga memang belum ada, Ayahanda Alm. baru bicara tentang Ahmadiyah, baik Lahore maupun Qodyan yang perlu diantisipasi.
Komentar: anehnya sekarang, justru pembela aliran sesat Ahmadiyah itulah yang dijadikan petinggi di NU. dapat di lihat ini: Ngawurnya A. Mustofa Bisri dalam Membela Ahmadiyah
http://www.nahimunkar.com/ngawurnya-a-mustofa-bisri/
Ngawurnya A. Mustofa Bisri dalam Membela Ahmadiyah
NAHIMUNKAR.COM
o
Ibnu Dawam Aziz: Prihatin , ternyata bukan hanya Ulil Abshar.
(Dari sahut2an di facebook, 10-11 Mei 2015, mengenai “Syiah dan Liberal Mau Memangsa NU?”).