PEDULI FAKTA

Twitter @PeduliFakta

API KARTINI ,TAUFIK ISMAIL DAN PRAMODYA

API KARTINI

Beberapa hari lalu kita dibuat kaget dengan berita Taufiq Ismail yang dituduh sebagai provokator. Puisi Taufiq Ismail dituduh "memfitnah" PKI dalam sebuah seminar. Kita jadi bengong, Kok PeDe banget panitia dan peserta seminar Komunisme itu membalikan fakta ?! Sepertinya posisi mereka semakin menguat sehingga berani unjuk gigi :-(

Taufiq Ismail yang dulu aktif menyerang Pramudya yang aktif di Lekra tentu tak rela jika Ilham Aidit mengaku sebagai pihak terdzalimi. Udah nyata-nyata PKI membantai ribuan warga Indonesia, Eeee ngakunya pihak terdzalimi

Tau nggak sih, Dulu Lekra mati-matian mengusung penokohan Kartini. Bahkan Pramudya membentuk tim riset khusus "API KARTINI" utk kepentingan tersebut. Tim riset ini bolak-balik Jakarta - Jepara - Rembang - Solo - Semarang - Blora. Jauh sebelum Soekarno mentahbiskan Kartini sebagai pahlawan di tahun 1964, Gerwani sudah membuat majalah Kartini

Majalah tersebut menjadikan Kartini role model wanita Indonesia. Berhubung masa itu PKI beserta anteknya menguasai Indonesia, Maka mudah saja bagi PKI mngusulkan nama tersebut menjadi pahlawan

Bukan, Bukan saya menuduh Kartini komunis. Sama sekali bukan. Saya hanya ingin menunjukan betapa Lekra, Gerwani dan PKI begitu getol mengusung dan mentahbiskan Kartini. Hasil riset tim API KARTINI itu menghasilkan buku "Panggil Aku Kartini Saja" ditulis oleh Pramudya Ananta Toer. Buku ini merupakan pandangan kaum kiri terhadap Kartini

Bukan, Bukan saya mengecilkan API KARTINI. Saya cuma kurang puas saja... Karena begitu banyaaaaaakkkkk perempuan pejuang Indonesia lainnya yang lebih riil perjuangannya dari Kartini. Ada Rohana Kudus, Malahayati, Ratu Kalinyamat, Siti Aisyah We Tenriolle, Dll. Perjuangan mereka riil, Bukan sebatas wacana saja... Tapi mereka terlupakan...

Tim riset Undip beserta Pemda Jepara pernah mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan... Tapi usul ini belum disetujui. Padahal Ratu Kalinyamat sangat berjasa menghadang penjajahan Portugis di Indonesia. Ratu Kalinyamat dengan gagah berani menyerang Portugis di Selat Malaka hingga dua kali. Sebanyak 7000 prajurit Jawa syahid dalam penyerbuan ini. Makam mereka memenuhi selat malaka. Tak terhitung yang terkubur di laut...

Atau Siti Aisyah We Tenriolle, Ratu Cendekia dari Sulawesi. Ia sudah membuat sekolah utk perempuan jauuuuuhhhh sebelum Kartini lahir. Ia juga menulis epos "LaGaligo" yang merupakan epos terpanjang di dunia melebihi Mahabharata.
Apa kita orang Jawa pernah mendengar nama We Tenriolle ? Tidak kan...

Atau Rahmah El-Yunusiyyah yang mendapat gelar Syaikhah (profesor) dari Univ Al-Azhar Kairo. Kurikulum buatan Rahmah di Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang dicontoh oleh Al-Azhar... Masya Allah... Luar biasa sekali

Dan masih banyaaaaakkkk sederetan nama-nama perempuan Indonesia lainnya yang pantas mendapat gelar pahlawan. Untuk lebih jelasnya silakan baca buku saya yang berjudul "Perempuan Pejuang, Jejak Perjuangan Perempuan Islam Nusantara dari Masa ke Masa"

Buku ini saya susun sebagai bentuk penghargaan terhadap para perempuan pejuang Indonesia yang terlupakan..."

Ditulis oleh ibu Widi Astuti

Label artikel Anti Komunisme | Peduli Fakta judul API KARTINI ,TAUFIK ISMAIL DAN PRAMODYA...By : PEDULI FAKTA
Ditulis oleh: Unknown - Kamis, 21 April 2016

1 Komentar untuk "API KARTINI ,TAUFIK ISMAIL DAN PRAMODYA"

  1. ya seperti itulah mas bro kalau pejuang berbau islamis itu mereka kebanyakan menolak .. tapi kalau kartini diangkat tinggi-tinggi krn kartini digambarkan pakai kebaya sanggul .... itu mereka sangat mendukung ... utk menghadang pakaian jilbab muslimah... tapi alhamdulillah faktanya di lapangan justru sekarang anak-2 dan remaja banyak yg kartinian pakai kerudung kwkwkwkwk

    BalasHapus