Mari berfikir waras:
1. Jika saya berfikir seperti "teroris", maka sasaran saya bukanlah pos polisi lalu lintas atau tempat ibadah, namun saya akan menargetkan jokowi atau ahok si penista agama. Tapi si penista tak pernah menjadi sasaran tembak para "teroris", malah pos polisi lalu lintas yang ditargetkan, lucu. :p
2. Jika saya gembong teroris, maka saya akan menyuruh anak buah saya untuk menghabisi jokowi di luar istana, karena seperti yang kita ketahui bahwa pengamanan istana begitu ketat, sampai2 lalat pun tak bisa masuk. Nyuruh naro PANCI di istana, sama dengan nyuruh masuk ke kandang harimau :p
3. Jika saya memang teroris yang tertangkap, tidak mungkin bersedia diliput di media dan membeberkan segala rencana dengan begitu tenangnya seperti si dagelan panci, karena mestinya dia akan dihabisi oleh komplotannya.
Apakah anda berfikir sama seperti saya?
So teroris itu nyata atau fiktif? Hanya orang waras yang tau.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus