Dahlan Iskan dalam masalah besar. Pimpinan DPR RI segera mengirimkan surat “Cinta” teguran kepada Meneg BUMN ini.
Bahkan juga surat rekomendasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyangkut nasib Dahlan Iskan.
Tapi surat itu masih sedang dirancang (masih bentuk draf).
Penegasan itu diungkapkan oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie, pada Rapat Pimpinan DPR, di Jakarta, Rabu (12/12/2012)
Tapi ia tak bisa memastikan apakah dalam surat BK itu nantinya manampilkan nama- nama anggota DPR yang dituduh memeras, dan tak terbukti.
“Diteruskan ke Presiden. Tapi dicek dulu agar jangan salah ketik atau salah kalimat,” katanya.
Marzuki berjanji begitu surat BK sampai di tangannya, ia akan langsung mengirimkannya sesuai dengan tujuannya. (adamson) CitraIndonesia.Com: 12 December 2012 | Jam 16:20 WIB
***
Dahlan Iskan dan IPO BUMN
IPO (Initial Public Offering). Secara definitif, IPO adalah penjualan saham sebuah perusahaan ke publik.
Proses IPO BUMN selalu saja diselimuti masalah. Ada yang tidak transparan, ada yang tidak rasional, dan ada yang sarat KKN. Dampaknya, keuangan negara yang dirugikan.
Isu mengenai IPO BUMN juga mengemuka di awal era Dahlan Iskan menjabat menteri BUMN.
IPO BUMN selama ini memang kerap menuai kontroversi. Secara spesifik contohnya IPO Krakatau Steel yang disinyalir merugikan negara sampai ratusan miliar rupiah. Atau IPO Maskapai Garuda yang masih terus bermasalah sejak dilepas pada awal tahun lalu sampai saat ini. Jadi, Farid menilai wajar jika sejumlah media terkesan mendesak DPR turun tangan dengan membentuk pansus terkait kasus IPO BUMN ini.
Inilah analisis tentang pemberitaan IPO BUMN.
***
IPO BUMN
IMMC: Bagi sebagian kalangan, istilah IPO (Initial Public Offering) mungkin masih terasa asing. Namun bagi orang-orang yang menggeluti dunia bisnis, istilah ini pasti sudah tidak asing lagi. Yang jadi masalah sebenarnya bukan pada asing tidaknya istilah tersebut, akan tetapi definisi, dampak, dan prosesnya. Ketiga hal inilah yang bisa menjawab pertanyaan mengapa isu mengenai IPO BUMN juga mengemuka di awal era Dahlan Iskan menjabat menteri BUMN.
Secara definitif, IPO adalah penjualan saham sebuah perusahaan ke publik. Jika yang dijual adalah saham perusahaan swasta, mungkin media tidak akan begitu banyak menurunkan pemberitaan. Mengapa? Karena hal itu sudah biasa terjadi. Setiap hari, ratusan perusahaan mentransaksikan sahamnya di lantai BEJ. Namun ketika yang IPO adalah BUMN, maka bukan lagi wajar kalau media memberitakannya, tapi sudah sampai pada level wajib. Pasalnya, bahasa lain dari menjual saham BUMN ke publik adalah menjual aset negara!
Di sisi lain, proses IPO BUMN selalu saja diselimuti masalah. Ada yang tidak transparan, ada yang tidak rasional, dan ada yang sarat KKN. Dampaknya, keuangan negara yang dirugikan. Jadi wajar kalau banyak analis ekonomi yang menilai proses IPO sejumlah BUMN sarat dengan kepentingan politik yang menguntungkan segelintir orang.
“Meskipun isu IPO BUMN ini tidak sepopuler isu yang lain dan hanya dipahami secara benar oleh kalangan berpendidikan, namun media tetap menyajikannya sebagai konsumsi publik. Ini merupakan fenomena positif. Di satu sisi, para pemegang kebijakan di bidang itu memiliki kontrol sosial sehingga meminimalisir terjadinya praktik-praktik yang merugikan neraga. Sedangkan di sisi lain, berita mengenai masalah IPO ini bisa mencerdaskan masyarakat,” kata Farid Koja mengawali paparannya di Jakarta beberapa waktu yang silam.
Lebih lanjut Farid menjelaskan bahwa IPO BUMN selama ini memang kerap menuai kontroversi. Secara spesifik ia mencontohnya IPO Krakatau Steel yang disinyalir merugikan negara sampai ratusal miliar rupiah. Atau IPO Maskapai Garuda yang masih terus bermasalah sejak dilepas pada awal tahun lalu sampai saat ini. Jadi, Farid menilai wajar jika sejumlah media terkesan mendesak DPR turun tangan dengan membentuk pansus terkait kasus IPO BUMN ini.
http://www.immcnews.com/analisa-dahlan-iskan/ipo-bumn.html
***
Dahlan Gantungkan Nasib IPO Semen Baturaja
INILAH.COM, Jakarta – Komisi XI DPR RI menyepakati untuk menunda keputusan privatisasi PT Semen Baturaja, Rabu 12 Desember 2012, karena Meneg BUMN Dahlan Iskan tidak hadir.
“Jadi kita sepakati rapat diskors sampai besok karena kita harus menunggu Dahlan hadir besok,” ujar Ketua Komisi XI, Emir Moeis dalam raker privatisasi PT Semen Baturaja di Jakarta, Rabu (12/12/2012).
Sebagian besar fraksi saat diminta pendapat untuk menunda atau memutuskan sempat terjadi silang pendapat karena jika keputusan IPO Semen Baturaja ini diputuskan sebelum mendengar pendapat Meneg BUMN merasa tidak absah.
Anggota Komisi XI, Dolfie mengatakan siapa yang akan tanggungg jawab jika keputusan ini dilakukan secara parsial. “Ini bahaya lho sampai dilepas 35% saham, bisa -bisa sampai 2014 atau 2020 jadi 50% saham pemerintah digerus,” kata dia.
Karena menurutnya pilar penopang ekonomi itu koperasi, BUMN, dan swasta. Apa jadinya jika perusahaan BUMN nantinya mendekati swasta. [ast] Oleh: Restu A Putra
ekonomi – Rabu, 12 Desember 2012 | 13:56 WIB INILAH.COM
Label artikel Dahlan Iskan |
TOKOH
judul Dahlan Iskan nasibmu kini...By : PEDULI FAKTA
Ditulis oleh:
Unknown - Kamis, 20 Maret 2014
Belum ada komentar untuk "Dahlan Iskan nasibmu kini"
Posting Komentar