Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (Bagian IX)

Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (Bagian IX)

Yang dibahas berikut ini merupakan sebuah fenomena yang belakangan ini sangat banyak terjadi di media mainstream kita (Indonesia)

==========================
MEMANFAATKAN KATA "TERDUGA"

Kalau Anda rajin membaca berita-berita seputar terorisme di Indonesia, akan kaget ketika menyadari bahwa banyak sekali istilah "terduga teroris" di sana. Artinya, orang tersebut sebenarnya masih berstatus terduga. Belum tentu teroris.


Tapi tragisnya, mereka sudah diperlakukan seperti tersangka, padahal masih terduga.

Dan masyarakat pun langsung percaya bahwa mereka teroris.

Kejadian serupa sering terjadi di dunia politik. Misalnya adalah seorang tokoh yang ditangkap karena DIDUGA KORUPSI/MERAMPOK. Walau masih diduga, namun media massa memberitakan dengan bahasa yang mengesankan bahwa tokoh tersebut memang telah terbukti korupsi.

Akibatnya, masyarakat pun ramai-ramai menghujat si tokoh sebagai koruptor/perampok.

Belakangan, fakta persidangan menunjukkan bahwa si tokoh tidak terbukti korupsi/merampok. Dia bebas dari tuduhan. Namun tragisnya, media massa tidak memberitakan hal tersebut, dan masyarakat yang mengetahuinya hanya sedikit.

Akibatnya, si tokoh tetap dianggap koruptor oleh masyarakat, padahal terbukti di persidangan bahwa dia bukan koruptor/perampok.

* * *

Dari penjelasan2 yang telah saya sampaikan, semoga kita bisa memahami bahwa TANPA SADAR media massa sering menggiring opini kita tanpa kita sadari.

Karena itu, cermat-cermatlah dalam membaca berita dari media manapun. Jangan langsung dipercaya. Apalagi saat ini banyak media yang menampilkan berita-berita fitnah, fakta yang dipelintir, dan sebagainya.

Membaca media-media alternatif merupakan salah satu solusi agar kita bisa mendapatkan berita-berita yang lebih berimbang.

Semoga bermanfaat ya
  

(Jonru)

*dengan sedikit perubahan*

Label artikel Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? | Kebusukan Media judul Bagaimana Media Massa Menggiring Opini Publik? (Bagian IX)...By : PEDULI FAKTA

Ditulis oleh: Unknown - Minggu, 26 Januari 2014