PEDULI FAKTA

Twitter @PeduliFakta

Tampilkan postingan dengan label Ahmad Dhani. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ahmad Dhani. Tampilkan semua postingan

Ahmad Dhani itu setan


    Ahmad Dhani pernah menjadikan alas panggungnya dengan lafadz Allah. Bila melihat video klipnya, akan terlihat simbol mata satu. Bukan hanya itu, Dhani terang-terangan mendukung Lady Gaga, sang pemuja setan. Dia pengagum Gus Dur yang liberal.

    JAKARTA - Ustadz Harry Moekti menjelaskan pengalaman dan pengamatannya selama menjadi artis dahulu, seorang artis jika ingin terkenal, kadang harus membuat sensasi dan kegilaan yang direkayasa oleh industri musik tersebut, hingga sampai pada tahap melanggar aturan Allah.

    Ia memberi contoh, Ahmad Dhani kerap menggunakan simbol-simbol zionis Yahudi, seperti bintang David, simbol mata satu (Illuminati), dan simbol-simbol lain gerakan Freemasonry.



    “Ahmad Dhani itu memang setan. Orang fasik ini jangan dibiarkan. Harus dijelaskan kefasikannya, jangan sampai orang tertipu. Orang seperti Dhani,gak pantas bicara soal agama, karena ia masih sukaikhtilat (bercampur dengan wanita-wanita cantik),kaburo maktan,” kata Harry Moekti kepadaarrahmah.com di tengah acara Halaqoh Islam dan Peradaban dengan tema“Liberalisasi Agama & Budaya: Strategi Penjajah Hancurkan Islam” di Wisma Antara, Rabu (16/5) siang.

    Tambah Ustadz Harry, Ahmad Dani pernah menjadikan alas panggungnya dengan lafadz Allah. Bila melihat video klipnya, akan terlihat simbol mata satu. Bukan hanya itu, Dani terang-terangan mendukung Lady Gaga, sang pemuja setan. Dia pengagum Gus Dur yang liberal.

    “Dia juga bangga dengan garis keturunan dari ibunya yang berdarah Yahudi (Kohler),” ujarnya.

    Bilal Sabtu, 19 Mei 2012 10:06:00 (Arrahmah.com) diringkas dari judul Ustadz Harry Moekti : Ahmad Dhani itu Setan.
Mengungkap Rahasia Fanbase ‘@ELluminati’ Milik Putra Ahmad Dhani

Mengungkap Rahasia Fanbase ‘@ELluminati’ Milik Putra Ahmad Dhani


TABRAKAN maut Abdul Qodir Jaelani di Tol Jagorawi, Ahad (8/9) dini hari WIB, membuat musisi Ahmad Dhani kembali menjadi buah bibir.

Berbagai pertanyaan lahir lantaran putra bungsu Dhani yang akrab disapa Dul itu baru berusia 13 tahun, tapi bisa mengendarai mobil tengah malam. Akibatnya, enam nyawa meninggal dunia dan 9 orang mengalami luka parah dalam kecelakaan maut tersebut.

Dari pernikahan dengan Maia Estianty, Dhani memiliki tiga putra, Ahmad Al Gazali atau Al, El Jalaludin Rumi atau El, dan Dul.

Akun Twitter @sahabatalaqsha, mendoakan setiap korban dalam kecelakaan maut itu: “Semoga yang meninggal Allah ampuni semua dosanya, luka2 disembuhkan segera.
#KecelakaanAkibatDulAhmadDhani.”

Dari kecelakaan itu, akun @sahabatalaqsha mencoba mengungkapkan ‘keanehan’ dari akun milik kakak Dul, El Jalaludin Rumi yang memiliki fanbase @ELIuminati_INDO.  Sahabat Al-Alqsha mencoba mencari benang merah mengapa akun Twitter El mirip dengan gerakan organisasi rahasia Zionis Yahudi, Illuminati.

Akun itu lalu memberikan kultweet terkait nama fanbase putra kedua Dhani tersebut. Berikut kultweet-nya:

“Jadi tahu bahwa akun Twitter fanbase salah satu anak2 artis ini bernama ELluminati.

“ELluminati mirip Illuminati, salah satu level dlm organisasi rahasia zionis.

“Kaitan ini tidak berlebihan bagi mereka yang masih ingat…

“Bapaknya Dul pernah disingkap identitas darah Yahudinya oleh tokoh Betawi Ridwan Saidi.

“Waktu itu trigger-nya konser Dhani dkk yg injak2 logo bertuliskan Allah.

“Penggunaan kata “ELluminati” sebagai nama akun twitter fanbase-nya El bin Ahmad Dhani menarik.

“Kita jadi tahu, ide2 freemasonry, zionism, Yahudism yg pernah diakui itu tidak hilang.

“Wallaahu a’lam. Semoga Allah lindungi bangsa ini dari sekte Bathil ini.
“Sekali lagi, semoga Allah ampuni semua korban meninggal & sembuhkan semua korban luka termasuk Dul.

“Dul masih sangat muda. Semoga dia & kakak2 dituntun Allah kepada Al-Haq. 

“Oh ya, by the way, El Al itu nama maskapai penerbangan Israel.”
Terbongkar Kedok Yahudi Jakarta

Terbongkar Kedok Yahudi Jakarta

Terbongkarnya Kedok Yahudi di Jakarta

Rabu, 11/05/2011 11:46 WIB

Teka-teki itu terjawab. Selama ini menjadi sangat sulit memahami. Kemana arah gerakan yang mengusung ideologi plurasime?

Para penganut ideologi pluralisme itu mula-mula hanya menginginkan kebebasan beragama. Mereka menuntut setiap paham agama itu, diberi ruang hidup secara bebas di Indonesia. Tidak ada restriksi atau pembatasan. Termasuk adanya undang-undang yang mengatur keberadaan agama di Indonesia.

Gerakan yang mendapatkan dukungan media massa, lembaga swadaya internsional, dan pemerintahan Barat, berusaha dengan sangat gigih, memperjuangkan paham pluralisme di Indonesia. Mereka menggunakan segala kemampuan dan kekuataan yang mereka miliki, agar paham pluralisme itu eksis, dan kemudian mereduksi agama mayoritas di Indoensia, yaitu Islam.

Makanya, mereka berlindung dibalik baju pemerintah yang sekarang sedang getol-getolnya memerangi "terorisme". Mereka - penganut pluralisme sekarang meniupkan dengan sangat keras tentang ancaman radikalisme, ekstrimisme, dan fundamentalisme. Kaum pluralis dengan menggunakan media yang ada, terus melakukan kampanye tentang ide-ide kotor, yang ingin mereduksi secara total nilai-nilai Islam dalam kehidupan kaum Muslimin.

Tetapi, sekarang semua menjadi sangat terang benderang, para pengusung gerakan pluralisme itu, hanyalah alat, dan menjadi "brokers", yang tujuannya hanyalah untuk melegalkan agama dan komunitas Yahudi di Indonesia.

Mereka menginginkan agar pemerintah melegalkan agama dan komunitas Yahudi Indonesia. Di mana selama ini, aktivitas mereka tertutup, dan selalu menggunakan berbagai "cover" untuk menutupi gerakan mereka.

Gerakan pluralisme yang menginginkan pemerintah memberikan pengakuan dan hak yang sama setiap agama, hanyalah "prolog" (mukaddimah) dari gerakan yang lebih besar, yang tujuannya ingin menjadikan agama Yahudi dan para pengikutnya di Indonesia menjadi legal.

Dengan semakin mencairnya sikap umat Islam terhadap berbagai ideologi dan agama, maka itu menjadi peluang akan legalisasi terhadap agama Yahudi dan para pendukungnya di Indonesia.

Gerakan pluralisme itu, sudah menyusup ke seluruh Ormas Islam, dan ada tokohnya, yang memperjuangkan secara permanen dan terus menerus paham dan ideologi pluralisme itu. Gerakan ini mendapatkan angin saat Abdurrahman Wahid menjadi presiden, dan dilanjutkan oleh "Wahid Institute", yang terus menggelorakan tentang pluralisme di Indonesia.

Esensi gerakan pluralisme itu, bukan hanya ingin mereduksi agama Islam, tetapi gerakan ini juga ingin menjadikan agama Yahudi sebagai "centrum" (pusat) dari semua agama, karena pandangan agama Yahudi, yang sangat rasis itu.

Dengan menelanjangi agama Islam, dan dengan ide-ide semua agama sama, kebebasan agama, dan toleransi agama, maka dititik inilah masuk agama Yahudi dan para pengikutnya, dan kemudian melakukan kooptasi terhadap semua agama dan ideologi yang ada di Indonesia.

Sekarang langkah-langkah deterent dan deideologisasi, khususnya terhadap paham agama, khususnya Islam, karena Islam akan menjadi batu sandungan bagi masuknya agama Yahudi di Indonesia.

Mereka menggunakan 'trik-trik' politik, yang akan membuat kalangan pemeluk Islam kehilangan sikap "sajaah" (keberanian) untuk menyatakan dirinya sebagai Muslim. "Isyhadu bi anna muslimin". Mereka melucuti umat Islam dengan sederet isu yang sengaja mereka semburkan. Teroris, ekstrimis, fundamentalis, dan radikal. Dengan gempuran yang mereka lakukan melalui media itu, mentalitas umat Islam menjadi ciut nyalinya, dan kemudian mereka melenggang untuk mendirikan agama Yahudi di Indonesia.

Sabtu depan, 14 Mei, 2011, rencananya akan berlangsung peringatan ulang tahun atau peringatan hari kemerdekaan Israel di Jakarta. Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana ini bisa berlangsung di negeri yang mayoritas penduduk beragama Islam?

Sementara itu, Israel berdiri menjadi sebuah negara, tak lain melalui pengusiran, penghancuran, dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina.

Berulang kali terjadi pembantaian terhadap rakyat Palestina. Jumlahnya tidak sedikit. Mereka yang tewas dibunuh milisi Yahudi di Palestina. Jutaan orang yang diusir ke negara-negara lain, dan tanah kelahiran mereka dirampas. Kemudian, diduduki dan dijadikan negara yang bernama Israel.

Terakhir umat Islam disuguhi Israel sebuah episode tragedi kemanusiaan yang tiada taranya, yaitu berlangsungya genoside terhadap muslim Palestina Gaza, saat invasi militer Israel terhadap Gaza, bulan Januari 2010.

Hari-hari ini, rakyat Mesir, Jordania, Suriah, dan Arab lainnya, sedang mempersiapkan peringatan "Nakba". Peringatan yang memperingati pengusiran dan pembantaian yang dilakukan Yahudi di Palestina.

Israel juga secara sistematis berusaha menghancurkan Masjidil Aqsha, dan menggali torowongan di bawahnya. Kejahatan yang dilakukan Israel tidak akan pernah berhenti terhadap rakyat Palestina. Kejahatan yang tiada taranya, yang hanya bisa disamai oleh Hitler.

Selama ini, kaum Muslimin hanya menjadi objek dan tertuduh sebagai teroris, fundamentalis, ekstrimis, pelaku kekerasan. Tetapi, kenyataannya umat Islam yang selalu menjadi korban kaum rasis Yahudi-Israel.

Mereka terus berkampanye bahwa umat Islam itu selalu diidentikkan dengan pelaku kekerasan. Tetapi, sejatinya sejak dahulu kala, sampai saat ini yang paling banyak membunuh ummat Islam adalah kaum Yahudi dan Nasrani.

Mengapa umat Islam berdiam diri membiarkan dirinya terus menerus didzalimi secara kejam oleh mereka yang selalu meneriakkan pluralisme, kebebasan beragama, toleransi agama, inklusivisme?

Mereka itu sejatinya gerakan yang haus darah umat Islam. Di mana saja mereka menumpahkan darah umat Islam dengan menggunakan tangan orang lain. Tak layak orang beradab memperingati kemerdekaan Israel. Wallahu'alam.